Ibu Siti Mahmudah - Budidaya Sayuran dalam Karung dengan Sistem Pertanian Organik - Pertanian organik merupakan cara bercocok tanam dengan memanfaatkan media dan bahan yang berasal dari alam. Baik pengolahan lahan, pembibitan, perawatan, pemanenan, dan penanganan pasca panen kesemuanya dilakukan secara organik.
Semakin dirasakan manfaatnya, maka pertanian organik semakin banyak yang melakukannya. Kesadaran konsumen akan makanan yang sehat yang tidak mengandung unsur kimia turut memicu perkembangan sistem pertanian organik. Kesehatan menjadi alasan utama, dalam mengkonsumsi bahan pangan yang dihasilkan secara organik.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa penggunaan pupuk kimia selama ini telah berdampak buruk bagi kesuburan tanah yang diakibatkan oleh kerusakan struktur tanah dan musnahnya organisme menguntungkan karena akumulasi penggunaan bahan-bahan kimia.
Oleh karena itu, bahan organik gencar digalakkan, yang notabene dapat bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah pertanian yang rusak.
Alasan di atas juga yang mendorong kami untuk melakukan budidaya sayuran secara organik meski dalam kapasitas kecil menggunakan karung di lahan yang sempit pula di halaman dan pekarangan rumah.
Lagi pula kami memelihara ayam dan itik yang bisa kami manfaatkan kotorannya sebagai bahan baku pupuk organik.
Kesadaran masyarakat akan kelebihan bahan pangan organik, memunculkan peluang usaha baru yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi, yaitu budidaya pertanian secara organik.
Kini telah banyak pasar tradisional dan modern, seperti supermarket yang menjual produk pertanian organik, dan terbukti banyak peminatnya, bahkan harganya setingkat lebih tinggi dibanding bahan pangan non-organik.
Banyak keuntungan yang bisa kita peroleh dengan menerapkan budidaya sayuran dalam karung dengan sistem pertanian organik, di antaranya yaitu:
1. Memperoleh sayuran yang sehat dan alami tanpa bahan kimia
Manfaat kesehatan dari sistem pertanian organik bagi manusia adalah karena sifatnya yang alami, tidak menggunakan pupuk maupun pestisida kimia, sehingga produk yang dihasilkan aman dikonsumsi oleh tubuh dan memiliki kandungan gizi yang lebih baik. Kandungan gizi dalam makanan yang sehat sangat dibutuhkan manusia untuk menjaga kesehatan tubuh.
Alasan kesehatan juga mendorong kami untuk budidaya sayuran organik dalam karung, selain hasilnya yang sehat, kegiatan bercocok tanam sayuran juga memberikan rutinitas berkeringat bagi anggota keluarga, seperti pada saat perawatan tanaman, misalnya menyiram.
2. Memperbaiki kerusakan tanah pertanian
Penggunaan bahan organik dapat memperbaiki struktur tanah yang telah rusak (bantat). Banyak petani yang mengeluhkan sulitnya melakukan pengolahan tanah. Dahulu tanah sawah memiliki lumpur yang dalam, namun sekarang sangat dangkal, itu karena tanah yang mulai rusak (bantat). Selain itu mereka juga mengeluhkan musnahnya cacing tanah pada sawah mereka yang bertugas menggemburkan tanah akibat penggunaan bahan kimia.
Proses produksi dari pengolahan lahan hingga panen dalam sistem pertanian organik juga berpengaruh pada kelestarian ekosistem yang ada di sekitarnya. Hal ini memberi manfaat kesehatan berantai yang didapatkan oleh organisme dan ekosistem yang saling terkait dalam kehidupan. Diharapkan dengan sistem pertanian organik akan menyehatkan semua unsur, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan alam.
Dengan bahan-bahan organik yang kami berikan kepada tanaman, terlihat pemandangan indah sayuran yang hijau menghampar di depan, kanan, dan kiri halaman rumah kami.
3. Melestarikan alam
Penggunaan pupuk dan pestisida kimia pada pengolahan lahan dan pemeliharaan tanaman memberikan dampak buruk lingkungan, yaitu menyebabkan penurunan kualitasnya. Oleh karena itu, penggunaan bahan-bahan kimia harus diminimalisir dengan dibarengi dengan penggunaan bahan organik.
Rusaknya unsur hara dalam tanah akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan, akan sangat berpengaruh pada kualitas dan hasil produksi pertanian. Penurunan hasil panen dan kualitas produk pertanian yang semakin buruk, secara tidak langsung akan dialami oleh para petani.
Di samping itu timbul masalah lain, yaitu meningkatnya populasi manusia dan semakin menyempitnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan. Hal ini menjadi ancaman tersendiri pada keberlangsungan hidup manusia di masa yang akan datang.
Alasan di atas juga yang mendorong kami melakukan budidaya sayuran organik dalam karung di halaman dan pekarangan rumah yang sempit.
Karena penggunaan bahan organik dapat memperbaiki lingkungan, oleh karena itu kekhawatiran akan semakin parahnya tanah pertanian akan berkurang, sehingga kelestarian lingkungan juga akan terjaga dan dapat dikembalikan kepada anak cucu kita kelak.
Baca juga: Cara Membuat Kompos dari Sampah Organik untuk Budidaya Sayuran Dalam Karung.
Demikian Budidaya Sayuran dalam Karung dengan Sistem Pertanian Organik, semoga bermanfaat.
Semakin dirasakan manfaatnya, maka pertanian organik semakin banyak yang melakukannya. Kesadaran konsumen akan makanan yang sehat yang tidak mengandung unsur kimia turut memicu perkembangan sistem pertanian organik. Kesehatan menjadi alasan utama, dalam mengkonsumsi bahan pangan yang dihasilkan secara organik.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa penggunaan pupuk kimia selama ini telah berdampak buruk bagi kesuburan tanah yang diakibatkan oleh kerusakan struktur tanah dan musnahnya organisme menguntungkan karena akumulasi penggunaan bahan-bahan kimia.
Oleh karena itu, bahan organik gencar digalakkan, yang notabene dapat bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah pertanian yang rusak.
Alasan di atas juga yang mendorong kami untuk melakukan budidaya sayuran secara organik meski dalam kapasitas kecil menggunakan karung di lahan yang sempit pula di halaman dan pekarangan rumah.
Lagi pula kami memelihara ayam dan itik yang bisa kami manfaatkan kotorannya sebagai bahan baku pupuk organik.
Kesadaran masyarakat akan kelebihan bahan pangan organik, memunculkan peluang usaha baru yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi, yaitu budidaya pertanian secara organik.
Kini telah banyak pasar tradisional dan modern, seperti supermarket yang menjual produk pertanian organik, dan terbukti banyak peminatnya, bahkan harganya setingkat lebih tinggi dibanding bahan pangan non-organik.
Banyak keuntungan yang bisa kita peroleh dengan menerapkan budidaya sayuran dalam karung dengan sistem pertanian organik, di antaranya yaitu:
1. Memperoleh sayuran yang sehat dan alami tanpa bahan kimia
Manfaat kesehatan dari sistem pertanian organik bagi manusia adalah karena sifatnya yang alami, tidak menggunakan pupuk maupun pestisida kimia, sehingga produk yang dihasilkan aman dikonsumsi oleh tubuh dan memiliki kandungan gizi yang lebih baik. Kandungan gizi dalam makanan yang sehat sangat dibutuhkan manusia untuk menjaga kesehatan tubuh.
Alasan kesehatan juga mendorong kami untuk budidaya sayuran organik dalam karung, selain hasilnya yang sehat, kegiatan bercocok tanam sayuran juga memberikan rutinitas berkeringat bagi anggota keluarga, seperti pada saat perawatan tanaman, misalnya menyiram.
2. Memperbaiki kerusakan tanah pertanian
Penggunaan bahan organik dapat memperbaiki struktur tanah yang telah rusak (bantat). Banyak petani yang mengeluhkan sulitnya melakukan pengolahan tanah. Dahulu tanah sawah memiliki lumpur yang dalam, namun sekarang sangat dangkal, itu karena tanah yang mulai rusak (bantat). Selain itu mereka juga mengeluhkan musnahnya cacing tanah pada sawah mereka yang bertugas menggemburkan tanah akibat penggunaan bahan kimia.
Proses produksi dari pengolahan lahan hingga panen dalam sistem pertanian organik juga berpengaruh pada kelestarian ekosistem yang ada di sekitarnya. Hal ini memberi manfaat kesehatan berantai yang didapatkan oleh organisme dan ekosistem yang saling terkait dalam kehidupan. Diharapkan dengan sistem pertanian organik akan menyehatkan semua unsur, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan alam.
Dengan bahan-bahan organik yang kami berikan kepada tanaman, terlihat pemandangan indah sayuran yang hijau menghampar di depan, kanan, dan kiri halaman rumah kami.
3. Melestarikan alam
Penggunaan pupuk dan pestisida kimia pada pengolahan lahan dan pemeliharaan tanaman memberikan dampak buruk lingkungan, yaitu menyebabkan penurunan kualitasnya. Oleh karena itu, penggunaan bahan-bahan kimia harus diminimalisir dengan dibarengi dengan penggunaan bahan organik.
Rusaknya unsur hara dalam tanah akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan, akan sangat berpengaruh pada kualitas dan hasil produksi pertanian. Penurunan hasil panen dan kualitas produk pertanian yang semakin buruk, secara tidak langsung akan dialami oleh para petani.
Di samping itu timbul masalah lain, yaitu meningkatnya populasi manusia dan semakin menyempitnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan. Hal ini menjadi ancaman tersendiri pada keberlangsungan hidup manusia di masa yang akan datang.
Alasan di atas juga yang mendorong kami melakukan budidaya sayuran organik dalam karung di halaman dan pekarangan rumah yang sempit.
Karena penggunaan bahan organik dapat memperbaiki lingkungan, oleh karena itu kekhawatiran akan semakin parahnya tanah pertanian akan berkurang, sehingga kelestarian lingkungan juga akan terjaga dan dapat dikembalikan kepada anak cucu kita kelak.
Baca juga: Cara Membuat Kompos dari Sampah Organik untuk Budidaya Sayuran Dalam Karung.
Demikian Budidaya Sayuran dalam Karung dengan Sistem Pertanian Organik, semoga bermanfaat.
Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar