Sebuah keluarga dimulai dari terjadinya peristiwa pernikahan, yaitu peristiwa bersatunya dua pribadi, dua orang berlainan jenis dalam suatu ikatan yang sakral dengan janji sehidup semati dalam suatu upacara. Pernikahan adalah sebuah upacara sakral untuk mengikat dua orang dalam satu janji nikah yang dirayakan dengan maksud untuk meresmikan sebuah ikatan keluarga, baik secara hukum agama, hukum negara, maupun norma sosial kemasyarakatan.
Niat yang tulus iklas dibangun oleh dua sejoli tersebut untuk bersama-sama menempuh hidup seiya-sekata, sehidup semati, mengarungi bahtera kehidupan ini baik susah maupun senang akan dijalani bersama, saling menyayangi, saling mengasihi satu sama lain. saling melengkapi dan menutupi kekurangan masing-masing. Sungguh indah saat itu, saat di mana upacara pernikahan tengah berlangsung.
Peristiwa pernikahan adalah awal dari terciptanya sebuah keluarga. Sebuah ikatan resmi dalam menjalani kehidupan di dunia fana ini, yang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan kelangsungan hidup di dunia ini.
Niat yang tulus iklas dibangun oleh dua sejoli tersebut untuk bersama-sama menempuh hidup seiya-sekata, sehidup semati, mengarungi bahtera kehidupan ini baik susah maupun senang akan dijalani bersama, saling menyayangi, saling mengasihi satu sama lain. saling melengkapi dan menutupi kekurangan masing-masing. Sungguh indah saat itu, saat di mana upacara pernikahan tengah berlangsung.
Peristiwa pernikahan adalah awal dari terciptanya sebuah keluarga. Sebuah ikatan resmi dalam menjalani kehidupan di dunia fana ini, yang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan kelangsungan hidup di dunia ini.
Namun dalam sebuah keluarga tak jarang terjadi salah faham yang menyebabkan pertengkaran. Mengingat Kembali Bahagianya Saat Pernikahan adalah merupakan salah satu Cara yang Ampuh Mencegah Pertengkaran Keluarga. Kita ingat bahwa pasangan kita saat itu tidak ada cela sedikitpun, semua serba baik, indah, dan menyenangkan.
Selain itu, kelangsungan hidup sebuah ikatan keluarga bisa terwujud, jika keluarga itu mendapatkan keturunan berupa seorang bayi yang kelak akan meneruskan trah keluarga tersebut. Kehadiran seorang bayi atau anak dalam sebuah keluarga sangat diharapkan dan didambakan oleh semua pasangan keluarga. Mereka berharap, anaknya nanti yang akan meneruskan kehidupannya kelak.
Terciptanya sebuah keluarga diawali dengan sesuatu yang menyenangkan dan serba indah, namun ditengah perjalanan hidup sebuah keluarga, akan banyak menemui kendala dan batu sandungan, itulah salah satu tantangan hidup berkeluarga.
Seperti halnya keluarga kami, Saya seorang ibu rumah tangga, nama saya Siti Mahmudah.
Saya memiliki suami yang bertanggung jawab terhadap keluarga meski ia seorang guru wiyata bhakti di salah satu SD Negeri di Indonesia yang sekali gus bekerja sampingan sebagai pedagang keliling untuk mencukupi kebutuhan keluarga kami.
Keluarga kami sangat bahagia, bagaimana tidak, sejak pernikahan kami tahun 1998 hingga saat ini, keluarga kami tetap rukun, harmonis, dan bahagia, kalaupun ada selisih paham, itu adalah bumbu sebuah perjalanan keluarga. Kebahagian kami semakin lengkap setelah kami dikaruniai 2 orang anak yang hebat.
Kami memiliki 2 orang anak yang cantik dan ganteng yang kami banggakan yang merupakan titipan dari Allah SWT yang harus kami jaga dan kami sayangi dengan sepenuh hati. Dia adalah Yuli Hidayah Pratiwi yang lahir pada 15 Juli 1999 sebagai anak kesatu yang berjenis kelamin perempuan, sedangkan anak kedua kami bernama Dimas Ibnu Al Rasyid berjenis kelamin laki-laki yang lahir pada tanggal 29 Mei 2010.
Harapan kami, keluarga kami akan tetap terjaga oleh Allah SWT, untuk merawat, mendidik, dan membesarkan anak kami menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah.
Amiin ya Robbal Alamin
Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar