Ibu Siti Mahmudah - Benarkah Menanam Warung Hidup Merupakan Amalan yang Berbuah Syurga? - Aktivitas berkebun atau menanam warung hidup merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan di pedesaan karena lahan peruntukannya masih tersedia luas.
Namun tidak demikian zaman sekarang ini, luas lahan tidak menjadi penghalang untuk bercocok tanam. meski tinggal di perkotaan dengan lahan yang sangat minim, kita masih bisa menanam sayuran dengan berbagai temuan teknik budidaya.
Dengan menanam warung hidup di sekitar rumah, kita banyak memperoleh manfaat, di antaranya dapat memenuhi kebutuhan dapur akan sayuran segar dan sehat serta dapat dijual sebagai tambahan uang jajan anak.
Seperti misalnya menanam caisim secara organik di samping rumah. Dengan menanam caisim, kita dapat Memetik Caisim Sehat Organik di Pekarangan Sendiri.
Namun ada satu hal yang selama ini belum kita sadari, bahwa menanam sayuran di pekarangan rumah adalah merupakan amalan yang berbuah Syurga.
Tidakkah terlalu berlebihan ungkapan itu?
Dalam ilmu alam, semua makhluk hidup mendapatkan sumber makanan yang awalanya berasal dari tanaman termasuk sayuran. Dengan menanam warung hidup, kita turut serta memberikan makanan kepada beberapa makhluk hidup yang berada di sekitar kita. Itu artinya kita sudah memberikan sedekah kepada makhluk lain.
Sedekah yang kita berikan tentu akan mendapatkan balasan dari Allah berupa pahala layaknya suatu ibadah. Amalan baik inilah yang akan mengantarkan kita menuju pintu Syurga.
“Siapa menanam sebuah pohon kemudian dengan tekun memeliharanya dan mengurusnya hingga berbuah, maka sesungguhnya baginya pada tiap-tiap sesuatu yang dimakan dari buahnya merupakan sedekah di sisi Allah Swt” (HR. Ahmad).
Kegiatan menanam warung hidup yang kita lakukan, termasuk di dalamnya adalah aktivitas merawat dan memelihara hingga panen (bisa buah maupun sayuran). Dari buah dan sayuran tersebut, bukan hanya manusia saja yang bisa memakannya, melainkan juga makhluk lain.
“Tak ada seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi sedekah baginya, dan yang dicuri akan menjadi sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu itu akan menjadi sedekah baginya. Apa pun yang dimakan oleh burung darinya, hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorang pun yang mengurang, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya” (HR. Muslim).
Dengan memahami Hadits di atas, kita akan belajar mengikhlaskan sesuatu yang bukan rejeki kita meski itu hasil jerih payah kita, misalnya buah dan sayuran yang kita tanam ada sebagian yang dimakan hama atau mungkin dicuri orang. Agar nilai sedekahnya menjadi berlipat ganda, sehingga kita mendapatkan keberkahan yang melimpah.
Benar-benar dapat keberkahan dunia dan akhirat.
Oleh karena itu melalui blog ibusitimahmudah.blogspot.com ini, kami mengajak para pembaca sekalian untuk menanam warung hidup di sekitar rumah kita dan dapatkan banyak manfaat darinya.
Jangan lupa baca juga:
Demikian Benarkah Menanam Warung Hidup Merupakan Amalan yang Berbuah Syurga? Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar