Limbah pertukangan berupa serutan kayu, gergajian, dan serpihan kayu memiliki manfaat lain selain sebagai bahan bakar di dapur. Limbah ini dapat digunakan sebagai mulsa dalam berkebun. Ini merupakan bahan organik yang aman digunakan.
Serutan kayu ini kami gunakan untuk menutuk media tanam dalam menanam sayuran seperti cabe, tomat, bayam, kangkung, caisim dan lain-lain di pekarangan rumah.
Kebetulan di dekat rumah ada tukang kayu yang limbahnya cukup banyak, sehingga dari pada menumpuk atau dibuang percuma, kami manfaatkan.
Awalnya tak sengaja melihat video berkebun orang bule, ternyata mereka menggunakan limbah ini sebagai media tanam dan hasilnya sayuran dapat tumbuh dengan subur.
Ada 2 manfaat lebih dari serutan kayu yang kami rasakan, yaitu:
- sebagai mulsa dan
- bahan baku kompos.
Sebagai mulsa, ternyata serutan kayu dapat meredam kucuran air hujan, sehingga tanahnya tidak memercik ke tanaman tomat kami yang baru tanam 1 minggu. Terlihat pada gambar di atas, tanaman tomat yang diberi mulsa serutan kayu terlihat bersih, meski semalam kena hujan.
Berbeda dengan gambar yang satunya di atas ini, terlihat ada tanah menempel pada batang maupun pada bagian bawah daun. Itu adalah percikan tanah akibat kucuran air hujan.
Manfaat kedua sebagai bahan kompos
Mengapa sebagai bahan kompos? Dalam jangka waktu lama (3-4 bulan) serutan kayu sebagai mulya ini pada bagian bawah akan terurai secara alami menjadi kompos. Jika kita gunakan sekarang, maka pada penanaman sayuran berikutnya, mulsa yang di bagian bawah sudah menjadi kompos yang berguna untuk menambah unsur hara bagi tanaman.
Baca juga:
Jangan lupa simak juga videonya berikut ini:
Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar